Epidemi Corona (COVID-19) rupanya berefek pada perkembangan sikap mengonsumsi beberapa perokok. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) memandang perkembangan sikap customer berlangsung, bersamaan dengan daya membeli yang turun yang membuat beberapa customer nampak berubah ke rokok dengan kandungan tar tinggi serta condong beli bungkus rokok yang bertambah kecil.

“Ada kecondongan (perokok dewasa) lakukan peralihan dari rokok yang tar-nya kandungannya sedang atau rendah ke yang kandungan tar-nya tinggi,” tutur Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis dalam paparan publik dengan cara virtual, Jumat (18/9/2020).

Sampoerna juga lakukan rekonsilasi atas perubahan keinginan itu diantaranya dengan mengeluarkan produk sigaret kretek mesin (SKM) tar tinggi. Berdasar materi presentasi HSMP, market share SKM high tar dengan cara industri bertambah dari 39,9% pada kuartal II-2019 jadi 43,5% pada kuartal II-2020.

Sedang market share sigaret kretek tangan (SKT) naik dari 16,1% jadi 19,1%. Lihat trend kenaikan pada produk SKT, Sampoerna mengeluarkan produk SKT Sampoerna 234 dengan isi 12 tangkai pada Maret 2020.

Kecuali dipengaruhi oleh epidemi COVID-19, penyebab perkembangan sikap barusan yang lain datang dari peningkatan biaya cukai serta harga jual eceran. Biaya cukai serta harga jual eceran semasing alami peningkatan 24% serta 46%.

“Dua unsur ini mengakibatkan pengurangan volume pemasaran sampai dua digit,” tambahnya.

Semasa semester I-2020, pemasaran Sampoerna alami pengurangan terutamanya pada kuartal II-2020.

Walau demikian, Mindaugas optimis, volume pemasaran rokok akan kembali lagi sembuh sesudah limitasi sosial bertaraf besar (PSBB) usai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!