Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berusaha untuk bikin terobosan baru dengan manfaatkan sambungan tehnologi di bidang industri. Salah satunya cara yang dilakukan dengan menggerakkan balai-balai binaannya yang menyebar di semua Indonesia, supaya bisa berubah jadi unit kerja yang bertambah inovatif.

Penting dipahami, hal itu adalah salah satunya bahasan dalam acara Konsentrasi Grup Discussion (FGD) mengenai Ekosistem Pengembangan Industri 4.0 yang diadakan oleh Tubuh Riset serta Peningkatan Industri (BPPI) Kemenperin di Balai Besar Tekstil Bandung pada Kamis (24/9). Acara FGD itu didatangi langsung oleh Doddy dan barisan dan beberapa pimpinan unit kerja dari balai industri di lingkungan Kemenperin.

Menurut Doddy, dalam rencana merealisasikan ekosistem pengembangan industri 4.0 faksinya sudah membuat tutorial mengenai Learning Factory Industri 4.0 serta assessment Technoware, Infoware, Humanware, dan Organware (THIO). Beberapa hal itu dipakai untuk alat oleh Balai Besar dan Balai Penelitian serta Standarisasi (Baristand) Industri, dalam tingkatkan service ke dunia usaha dengan manfaatkan implikasi tehnologi industri 4.0.

Doddy menerangkan Learning Factory Industri 4.0 sebuah basis yang berisi cara implikasi industri 4.0 buat perusahaan manufaktur di Tanah Air. Dengan menyertakan pemerintah untuk pembikin kebijaksanaan yang selalu memberikan dukungan perkembangan bagian perindustrian di Indonesia.

Menurut Doddy, hal itu berartipemanfaatan tehnologi industri 4.0 jadi sisi yang penting dalam proses transformasi digital.

Kemenperin aktif merajut pengaturan serta membuat jaringan kerja sama antar stakeholders untuk percepat transformasi industri 4.0.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!