Export kertas salah satu export jagoan Indonesia. Berdasar data Tubuh Pusat Statistik, export kertas tempati posisi ke-9 dengan cara nilai dari keseluruhnya export Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjumpai pebisnis serta perkumpulan pulp serta kertas untuk tangkap masalahnya. Ia berkunjung ke sekaligus juga lakukan pelepasan export PT Fajar Surya Wisesa Tbk, satu pabrik yang berada di Cikarang. Dari lawatan serta pelepasan export itu ia menulis ada dua permasalahan yang perlu serta menekan untuk dituntaskan.
Ini sebab kertas kombinasi (mix paper) yang harga benar-benar ekonomis malah tidak diperkenankan masuk. Walau sebenarnya di beberapa negara kompetitor Indonesia seperti Vietnam serta Thailand mix paper malah diperkenankan.
“Kita dalami memang ketidaksamaan harga benar-benar menonjol, harga mix kertas cuma 1/2 dari harga bahan baku yang diperkenankan untuk di-import. Nah ini yang membuat harga kita semakin tidak bersaing di pasar internasional. Bila ini didiamkan karena itu peluang market share export Indonesia dalam kertas paket akan kalah dengan Vietnam serta Thailand. Dapat jadi serta untuk pasar dalam negeri kita akan kalah dengan mereka,” katanya diambil Minggu (20/9/2020).
Menurut Wamendag, sebetulnya telah ada Surat Ketetapan Bersama-sama 3 Menteri (SKB) tentang ini.
Ketetapan ini menurut Wamendag dibutuhkan untuk mengantisipasi permasalahan bila rupanya ada ketidaksesuaian dalam proses import. Tapi rupanya ketetapan ini berefek pada kejelasan tentang suplai bahan baku terutamanya dalam periode pendek. Dalam soal inipun Wamendag berkemauan untuk mengkomunikasikan dengan beberapa faksi.
“Kita pahami jika masih ada masalah di atas lapangan untuk penerapan ketetapan BET ini. Nah, berikut yang perlu dituntaskan hingga efek ketetapan ini dalam periode pendek dapat kita minimalisasir. Komunikasi antar pemerintah serta stake holder akan mengakhiri ini. Semoga dapat kita mewujudkan selekasnya,” sebut Jerry.